Material yang digunakan yaitu klinker, gypsum, trash, lime stone, ASP yang dikalsinasi dengan suhu 8000C selama 2 jam, magnesium sulfat dalam pengujian kuat tekan serta pasir ottawa dalam pembuatan benda uji kuat tekan. ... Pengujian Kehalusan semen dilakukan dengan menggunakan alat Blaine. Hasil yang diperoleh dari alat Blaine untuk …
process. Gypsum was Tanjung Jati gypsum. Variation of gypsum composition were 0-5% -weight. Based on SNI 15-2049-2004, the minimum initial setting time is 45 minutes and the maximum final setting time is 375 minutes. Based on the results of the research, PCC cement with 0 - 5%--weight gypsum met these standards. Increased
Hasil pengujian kehalusan jenis semen Berat awal Berat tertahan Kehalusan No (gr) saringan (gr) semen (%) 1 100 0,23 0,23 2 100 0,17 0,17 3 100 0,19 0,19 Rerata 0,197 3) Pengujian Massa Jenis Semen Pengujian massa jenis semen dilakukan dengan menggunakan 5 sampel. Dari 5 sampel didapatkan nilai massa jenis semen sebesar …
Pengujian kehalusan semen portland didapatkan Benda uji semen tiga roda memenuhi syarat kehalusan karena semen yang tertahan saringan no.100 adalah 0% dan yang tertahan saringan No.200 adalah 15% 2. Pengujian berat jenis semen portland didapatkan Dari data hasil praktikum telah diperoleh berat jenis rata-rata sebesar 3.23 gr/cm .
Tabel 5. Rincian sampel untuk pengujian kuat tekan beton Jenis Pengujian Umur Pengujian (Hari) Total Jumlah Sampel (buah) 3 7 14 21 28 90 Kuat Tekan 10 10 10 10 10 10 60 Perawatan benda uji dilakukan dengan cara perendaman dalam air sampai dilakukan pengujian kuat tekan pada umur 3, 7, 14, 21, 28, dan 90 hari.
The Calcination Effect of Gorontalo Gypsum as Fine CeramLF¶V0ROG Petrus Patandung dan Doly Prima Silaban Balai Riset dan Standardisasi Industri Manado Jl. Diponegoro No. 21 – 23, Manado, Sulawesi Utara, Indonesia Naskah masuk: 8 Okober 2018, Revisi 1: 25 Januari 2019, Revisi 2 : 26 Februari 2019, Diterima: 12 Maret 2019
Pengujian Kadar Hilang Pijar (LOI) dalam semen No Abu Jerami (%) Hilang Pijar (LOI, %) SNI 15-2049- 2004 Pengujian 1 0 Maks 5 1,16 2 5 1,68 3 8 1,95 4 12 2,64 5 15 2,78 4.1.5 Hasil Pengujian Kehalusan (Blaine) Pada tabel 15 ini dapat dilihat hasil pengujian kehalusan semen dimana variasi penambahan abu jerami ini dapat …
SNI 1970:2008 2 dari 12 SNI 03 – 1970 – 1990, Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat halus. SNI 03 – 4804 – 1998, Metode pengujian bobot isi dan rongga udara dalam agregat SNI 03 – 6414 – 2002, Spesifikasi timbangan yang digunakan pada pengujian bahan SNI 03 – 6885 – 2002, Tata cara pelaksanaan program uji untuk …
Pengujian agregat yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengujian kadar lumpur, specific grafity, berat volume agregat, dan modulus kehalusan. Hasil-hasil pengujian tersebut disajikan dalam Tabel. 3. Berdasarkan Tabel 3 dapat dijelaskan bahwa kadar lumpur, modulus kehalusan, berat jenis, berat volume diuji sesuai dengan SNI.
Bahan-bahan 1 Pengujian kehalusan dengan alat blaine dan turbidimeter .1 Dengan alat blaine. 117 dari 128 2 Jumlah bahan-bahan kering yang diperlukan untuk masing-masing adukan harus 400 gram semen tambah dengan gipsum dan 1100 gram pasir. Jumlah air pencampur harus 194 mL untuk semua jenis semen portland. 3 Aduk mortar sesuai …
Pengujian dilakukan dengan cara penyiapan contoh uji, penimbangan, pengeringan, dan penyaringan. Hasil pengujian dinyatakan dalam persentase material yang tertahan pada setiap saringan, persentase total dari material yang lolos setiap saringan, dan persentase total dari material yang tertahan pada setiap saringan, serta indeks modulus …
Pengujian semen dilakukan untuk melihat seberapa bagus kualitas yang dimiliki. Karena semen adalah pengikat untuk beton konstruksi, maka semen dengan kualitas bagus sudah pasti akan dibutuhkan untuk mendapatkan beton yang berkualitas juga. Pengujian semen dilakukan pada aspek kuat tekan, kekekalan, waktu ikat, …
Semen. Pengujian fisika semen di laboratorium ini menggunakan 2 metode yaitu metode SNI 15-2049-2004 dan metode BS 196-1:2005. Pada metode SNI 15-2049-2004. pengujian yang dilakukan yaitu pengujian kehalusan semen, pengujian waktu pengikatan, pengikatan semu, dan yang paling terpenting pengujian kuat tekan semen.
Pengujian sifat-sifat fisik semen meliputi kehalusan butir, konsistensi, waktu pengikatan, perubahan volume, kekuatan. Kehalusan butir semen berpengaruh terhadap laju proses hidrasi dan perkembangan kekuatan beton. Waktu pengikatan (setting time) akan lebih lama jika butir semen lebih kasar. Pengaruh konsistensi semen Portland lebih banyak pada ...
disimpulkan: 1. Pengujian sifat fisika semen dengan menggunakan metode SNI 15-2049-2004. yang dilakukan berkaitan dengan uji kehalusan, waktu pengikatan (setting. time dan konsistensi normal), sisa diatas ayakan, dan kuat tekan mortar. 2. Pengujian sifat fisika semen dengan menggunakan metode BS 196:2005 yang.
v ABSTRAK PENAMBAHAN ABU BATUBARA SEBAGAI BAHAN CAMPURAN UNTUK PROSES PEMBUATAN SEMEN (Muhammad Farhan, 2016, 61 Halaman, 20 Gambar, 21 Tabel, 4 Lampiran) Pada penelitian ini, semen portland komposit dibuat dengan menggunakan bahan baku berupa klinker dan gypsum yang berasal dari penambangan …
pengujian. Pengujian kadar air agregat halus tidak memenuhi standar karena agregat dalam kondisi basah sebelum pengujian dilakukan. Nilai modulus kehalusan agregat kasar diperoleh sebesar 7,31, menurut mulyono (2003), makin besar nilai fine modulus suatu agregat berati makin besar butiran agregatnya. 3.2 Hasil pengujian waktu ikat
Contoh dari hasil Pengujian Konsistensi Normal dilanjutkan untuk Pengujian Waktu Pengikatan. ... Kehalusan Butir Kehalusan semen dapat dinyatakan sebagai: ... (hasil olahan pembakaran batu kapur, pasir silika, pasir besi dan tanah liat), gypsum 5% dan material tambahan lain (batu kapur, pozzolan, abu terbang dan lain-lain). (Rahadja, 1990)
2.2.2 Pengujian Kehalusan Semen Portland . 2.2.2.1 Dasar Teori . Kehalusan semen portland adalah merupakan suatu faktor penting yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi antara partikel semen dengan air. Dengan semakin halus butiran semen portland, maka reaksi hidrasi semen akan semakin cepat, karena hidrasi dimulai dari permukaan …
Pengujian semen yang dilakukan antara lain: 1) Kehalusan (Blaine) waktu ikat akhir adalah waktu yang dibutuhkan semen Kehalusan sangat mempengaruhi pengerasan semen portland dan juga kekuatannya, makin halus semen maka makin cepat dan lebih efektif terjadinya interaksi dengan air serta kuat tekannyapun makin tinggi. [10].
Analisis sampel semen pengujian yang dilakukan adalah uji kehalusan semen (Blaine), analisis residu 45 µm, komposisi kimia semen dan kuat tekan semen (compressive strength). a. dengan penambahan variasi komposisi Uji kehalusan semen (Blaine) Dalam pengujian ini, digunakan standar ASTM C 204 dengan spesifikasi air
hak cipta © 2023.Aava Seluruh hak cipta.peta situs