Bahan a. Agregat halus (pasir) 3000 gr. 2.4.4 Langkah Kerja 1. Menyiapkan agregat halus (pasir) sebanyak 3000 gr. 2. Menyiapkan satu set ayakan dan menyusun berurutan mulai dari pan (paling bawah), hingga ayakan 9,5 mm (paling atas), lalu susunan ayakan tersebut diletakkan pada mesin penggetar.
Agregat halus adalah material yang lolos saringan no.8 (2,36 mm). Cara penghitungan berat jenis agregat halus menggunakan piknometer dengan menghitung jumlah air yang dibutuhkan untuk mengisi piknometer pada temperatur yang ditentukan secara volumetric. Berikut adalah beberapa persamaan yang digunakan untuk menentukan
kegiatan pengujian agregat, pengujian aspal, dan pengujian campuran beraspal ... 4,75 No. 4 2,36 No. 8 - - - 2500 ± 10 - - - Total 5000 ± 10 5000 ± 10 5000 ± 10 5000 ± 10 10000 ± 10 10000 ± 10 10000 ± 10 Jumlah Bola 12 11 8 6 12 12 12 ... Pisahkan agregat ke dalam fraksi-fraksi yang dikehendaki dengan cara
½" 12,5 90 s/d 100 3/8" 9,5 maks 90 No. 8 2,36 28 s/d 58 39,1 No.16 1,18 - 25,6 s/d 31,6 No. 30 0,6 - 19,1 s/d 23,1 ... Dengan cara berat isi lepas = 1.382 Kg/dm3 Berat volume agregat (5) sbb: 1. Dengan cara penggoyangan = 1.356 Kg/dm3 2. Dengan cara penusukan = 1.327 Kg/dm3 3. ... Nilai Marshall Quotient juga semakin kecil pada …
- Fraksi agregat kasar untuk rancangan adalah yang tertahan saringan no. 8 (2,36 mm) dan harus bersih, keras, awet dan bebas dari lempung atau bahan yang tidak dikehendaki dan memenuhi ketentuan yang diberikan dalam Tabel 1. - Fraksi agregat kasar harus terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah dan harus disiapkan dalam ukuran nominal tunggal.
Standar Nasional Indonesia SNI 3407:2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggunakan larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat ICS 91.100.15 Badan Standardisasi Nasional " Copy standar ini dibuat oleh BSN untuk Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum dalam rangka Penyebarluasan, …
2. Berat agregat kering oven setelah dicuci (W2) 476,3 gr 3. Berat agregat yang lolos saringan no.200 4,74 % Kandungan lumpur dalam agregat halus tidak boleh > 5% (SNI 03-6821-2002). Dari hasil penelitian pada Tabel 5.4 didapatkan 4,76% < 5%, maka agregat halus dapat digunakan sebagai material SCC. 5.1.2 Agregat Kasar (Kerikil Clereng)
nilai keausan agregat, berarti semakin tinggi kekerasanya. Persyaratan dimana agregat kasar tidak terjadi pembubukan lebih dari 24 %pada fraksi 9,5 -19 mm> dan 22 %pada fraksi 19-30mm, serta tidak boleh terjadi kehilangan berat'lebih ... 4, 75 2,36 1,18 0,60 0,30 Diameter Saringan (mm) i i
Jika agregat kasar mengandung sejumlah bahan yang lebih halus dari saringan ukuran 4,75 mm (No.4) dalam jumlah yang substansial, seperti agregat ukuran 2,36 mm (No. 8) dan Saringan ukuran No. 9 (dalam AASHTO M 43), gunakan saringan ukuran 2,36 mm (No. 8) sebagai pengganti saringan ukuran 4,75 mm (No.4).
1) Agregat kasar, adalah agregat dengan ukuran butir lebih besar dari saringan No.8 (=2,36 mm). 2) Agregat halus, adalah agregat dengan ukuran butir lebih halus dari saringan No.8 (=2,36 mm). 3) Bahan pengisi (filler), adalah bagian dari agregat halus yang lolos saringan No.30 (=0,60 mm)
nilai apa menghancurkan agregat. beton agregat nilai menghancurkan. Penerapan Agregat Uji Menghancurkan. Teori agregat menghancurkan uji nilai agregat, 2012, beton diartikan sebagai campuran semen, agregat halus. semen, agregat halus, agregat kasar, dan air serta tanpa atau dengan bahan tambah. admixture. . nilai kuat …
2. Agregat Halus Agregat halus merupakan hasil desintergrasi alami batuan atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu. Agregat halus adalah material yang lolos saringan no.8 (2,36 mm). Agregat halus dapat meningkatkan stabilitas campuran dengan penguncian (interlocking) antar butiran, bahan ini dapat terdiri dari butir-
Standar Nasional Indonesia SNI 3407:2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggunakan larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat ICS 91.100.15 Badan Standardisasi Nasional " Copy standar ini dibuat oleh BSN untuk Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum dalam rangka …
− Titik A sebagai agregat kasar tertahan di atas saringan 2,36 mm sebesar 100 - 10% = 90%. Plotkan titik A pada garis bawah. Koordinat titik A (90 ; 0), − Titik B sebagai agregat halus yang lolos saringan 2,36 mm sebanyak 82% atau tertahan saringan 2,36 mm sebesar 100 – 52 = 18% dan lolos saringna 75 mikron sebesar 9,2%.
Dari Tabel 20 diperoleh nilai tengah titik kontrol pada saringan 2,36 adalah 43 %, dan prosentase agregat yang lolos pada saringan itu, agregat kasar A=10 %, dan agregat halus –1 adalah B=82 4) Hitung proporsi a dengan persamaan berikut : 5) Persen yang lolos No. 200 diuji dengan persamaan berikut, dimana nilai tengah adalah 6 %, agregat ...
Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Laboratorium Balai Makassar CATATAN 6 - Nilai untuk agregat halus pada Tabel 3 akan direvisi, ... (No. 4) 23 23 4,6 95,4 2,36 mm ... Cara Uji Sifat Kekekalan Agregat Dengan Cara Perendaman Menggunakan Larutan Natrium Sulfat Atau Megnesium Sulfat.
Standar Nasional Indonesia SNI 3407:2008 Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggunakan larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat ICS 91.100.15 Badan Standardisasi Nasional " Copy standar ini dibuat oleh BSN untuk Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum dalam rangka Penyebarluasan, …
SNI 03-2417-1991, Metode pengujian keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles. ASTM C 131-01 atau AASHTO T 96-02, Standard test method for resistance to degradation of small-size coarse aggregate by abrasion and impact in the los angeles machine ASTM C 535-96, Standard test method for resistance to degradation of large size coarse ...
Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Laboratorium Balai Makassar CATATAN 6 - Nilai untuk agregat halus pada Tabel 3 akan direvisi, ... (No. 4) 23 23 4,6 95,4 2,36 mm ... Cara Uji Sifat Kekekalan Agregat Dengan Cara Perendaman Menggunakan Larutan Natrium …
Penggolongan tingkat keausan agregat diindikasikan oleh nilai abrasi dari hasil pengujian Los Angeles terdiri dari : - Agregat kasar, nilai abrasi <20% - Agregat halus, nilai abrasi >50% Pada konstruksi perkerasan jalan, penggunaan agregat yang tidak memenuhi syarat keausan akan mengakibatkan antara lain yaitu : - Terganggunya kestabilan ...
KESIMPULAN Dari pengujian keausan agregat dengan menggunakan mesin Los Angeles diperoleh nilai keausan : %. Berdasarkan SNI 03-2417-1991, nilai keausan agregat yang baik untuk digunakan dalam bahan perkerasan jalan adalah < 40 %. Jadi benda uji merupakan agregat yang baik digunakan dalam perkerasan jalan. 9.
Nilai Crushing Agregat dinyatakan dengan Rumus : % 100. X A B. ACV = dimana : ACV = Aggregate Crushing Value (%) A = Berat awal benda uji (gram) B = Berat lolos saringan # 2,36 mm (gram) III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengujian material . 3.1.1 Pengujian Agregat . Sifat Campuran Lalu Lintas Berat (2 x 75 Tumbukan) Min Maks Stabilitas (kg)
6.1.2 Untuk agregat kasar atau gabungan dari agregat halus dan agregat kasar, pembacaan dan ketelitian sampai 0,5 g atau 0,1% dari massa uji, dipilih nilai yang lebih. besar pada kisaran nilai yang digunakan. 6.2 Saringan − Saringan harus terpasang pada rangka yang tersusun sedemikian.
Agregat tertahan saringan diameter 2,36 mm dan lolos saringan 12,5 mm sebanyak 5000 gr. Gambar 6.6 Agregat Kasar 6.4 Landasan Teori Berat jenis adalah nilai perbandingan antara massa dan volume dari bahan yang kita uji.Sedangkan penyerapan berarti tingkat atau kemampuan suatu bahan untuk menyerap air.
CARA UJI BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AIR AGREGAT KASAR REVISI SNI 03-1969-1990 ... (No.4) dalam jumlah yang substansial, Dalam pelaksanaannya berat jenis curah seperti agregat ukuran 2,36 mm (No. 8) adalah suatu sifat yang pada umumnya dan Saringan ukuran No. 9 (dalam digunakan dalam menghitung volume yang AASHTO M …
hak cipta © 2023.Aava Seluruh hak cipta.peta situs